MAKASSAR – Kapolda Sulsel, Irjen Pol Rusdi Hartono, memastikan bahwa pihaknya telah menyiapkan 1.323 personel khusus dari Polrestabes Makassar yang akan dibackup langsung oleh Polda Sulsel.
“Personel yang disiapkan, dari Polri sendiri itu kita akan menurunkan 1.323 personel, kekuatan khusus Kota Makassar dari Polrestabes Makassar yang akan dibackup oleh Polda Sulsel,” katanya.
Selain Polri, TNI juga akan ikut dilibatkan dalam pengamanan.
Pengamanan ini menjadi langkah antisipatif menyusul kerusuhan yang terjadi pada 29 Agustus lalu.
Sehingga Forkopimda Sulsel menggelar deklarasi damai bersama TNI, Polri, para rektor, ormas, hingga organisasi kepemudaan di Markas Kodam XIV Hasanuddin.
Deklarasi tersebut merupakan simbol komitmen bersama seluruh unsur masyarakat Sulawesi Selatan untuk menjaga keamanan dan ketertiban.
Rusdi menegaskan, kedamaian tidak dapat diwujudkan hanya oleh satu pihak, melainkan melalui kebersamaan seluruh elemen.
“Yang jelas kami dengan TNI didukung oleh unsur masyarakat sepakat bagaimana Provinsi Sulsel damai. Termasuk Kota Makassar,” ujarnya.
Ia mengingatkan, penyampaian pendapat di muka umum adalah hak konstitusional warga negara, tetapi harus dilakukan sesuai aturan hukum.
“Besok (Senin) informasi ada demo segala macam, tentunya kami menyadari, menyampaikan pendapat, berekspresi, itu adalah hak warga negara,” tuturnya.
Namun, ia juga menekankan pentingnya disiplin dan kepatuhan terhadap aturan.
“Disampaikan oleh pak Gubernur, Pangdam juga, bersama yang lain, bagaimana penyampaian pendapat ini harus sesuai dengan aturan,” ungkapnya.
Kapolda menyebutkan kebebasan berekspresi tidak boleh melanggar hukum.
“Ada aturan yang tentunya harus kita taati bersama. Silakan berekspresi, menyampaikan pendapat, tetapi jangan melanggar aturan,” tegasnya.
Ia juga meminta agar setiap warga menghormati hak masyarakat lainnya.
Menurut Rusdi, pengamanan ribuan personel gabungan ini tidak hanya bertujuan menjaga ketertiban, tetapi juga menjamin agar setiap bentuk ekspresi masyarakat berlangsung aman.
Terkait aksi ricuh 29 Agustus lalu, bahwa pihak kepolisian sebenarnya sudah melakukan pengamanan bersama TNI.
“Kami ada dan kami dibackup Pangdam. Saya sampaikan bahwa semua harus berjalan sebaik-baiknya. Semua warga harus saling menghargai hak-haknya,” ujarnya.
Ia menaruh harapan besar agar masyarakat tidak terprovokasi dan tetap menjaga situasi Makassar.
“Mudah-mudahan dengan saling menghargai haknya, Kota Makassar bisa berjalan dengan damai,” kata Rusdi.